Khalayak Komunikasi Politik
KHALAYAK KOMUNIKASI POLITIK
Dalam komunikasi politik, khalayak adalah sejumlah besar orang yang menerima pesan-pesan politik yang disampaikan melalui media (media massa, media baru, dan media sosial). Dalam pilkada, misalnya, khalayak politik yang dipandang sebagai penerima pesan adalah masyarakat pemilih. Pemilih adalah semua pihak yang menjadi tujuan utama para kandidat politik untuk dipengaruhi dan diyakinkan agar mendukung serta mem-berikan hak suaranya (Firmanzah, 2008).
Secara umum, khalayak bukan hanya dalam proses komunikasi politik, melainkan dalam berbagai bidang kajian. Baik dari sudut pandang ilmu politik maupun komunikasi, terdapat persamaan gambaran mengenai ciri-ciri kha-layak yang ideal. Gambaran tersebut adalah mempunyai perhatian untuk mengikuti perkembangan politik yang terjadi di sekelilingnya (dalam proses komunikasi dikenal proses seleksi pada diri khalayak dalam atensi, interpre-tasi, dan retensi). Oleh karena itu, perhatian menjadi prasyarat bagi berlang-sungnya komunikasi. Artinya, khalayak mempunyai akses informasi yang teratur, baik melalui saluran antarpribadi maupun media massa. Dengan kata lain, pertama-tama harus ada dorongan rasa ingin tahu atau peduli terhadap apa yang terjadi di masyarakat dan negaranya.
Khalayak muncul dari proses komunikasi massa walaupun kMeng-hadapi kondisi seperti ini, sangat penting bagi komunikator politik untuk memiliki pemahaman mendalam terhadap siapa yang menjadi khalayaknya.
Dalam kaidah komunikasi politik, khalayak secara umum dikategori-kan menjadi dua, yakni:
1. Massa Massa pada dasarnya adalah sekumpulan orang yang mengalami ke ja -dian tertentu tanpa memperhitungkan keberadaan dan lokasi mereka; yang menyatukan mereka adalah kesamaan pengalaman atas suatu kejadian tertentu. Massa mengikuti jalannya aktivitas yang melibat kan perhatian mereka. Perlu diingat bahwa massa timbul karena perkem-bangan teknologi media (radio, televisi, internet) yang memungkinkan banyak orang di banyak wilayah mengikuti kejadian yang sama melalui media massa tersebut.
2. Publik Publik berbeda dengan kerumunan. Publik yang dimaksud di sini adalah kelompok sosial yang lebih spesifik; bagian dari massa yang tertarik pada masalah-masalah sosial atau masyarakat, atau dalam konteks ini per soalan politik. Publik biasanya adalah individu-individu yang memiliki kesamaan karakter. Setiap individu tadi memiliki kecende-rung an sama dengan individu lainnya yang lebih aktif (atau paling aktif) dalam sebuah komunitas publik.
Dalam ranah politik, khalayak terbagi menjadi tiga elemen yang masing-masing memiliki pola pikir dan kepentingan yang berbeda. Hennesy (Na-sution, 1990) membedakan publik menjadi tiga jenis khalayak komunikasi politik, yakni:
1. Publik Umum Segenap masyarakat suatu negara yang biasanya tidak menaruh minat terhadap dunia politik, tetapi masih berpartisipasi dalam beberapa ajang politik, seperti pemilihan kepala daerah. Publik bersifat umum, kese-luruh an, dan tidak mempunyai kecenderungan atau keberpihakan kepada partai politik ataupun kandidat tertentu. Khalayak umum menjadi sasaran kampanye politik semua partai dan kandidat pada masa pemilihan umum.
2. Publik yang Penuh Perhatian (The Attentive Public) Publik yang mempunyai hubungan emosional dan ideologis dengan partai politik dan kandidat tertentu. Khalayak ini memiliki kepentingan atau idea lisme terhadap perubahan-perubahan dan sistem politik. Terdapat juga segelintir orang yang berperan sebagai pengamat dunia politik. Orang-orang ini terkadang ikut berperan aktif menanggapi opini publik yang disampaikan para elite politik. Dalam hal ini, pengamat politik biasanya memberi saran, kecaman, atau kritikan yang ditujukan kepada elite politik. Khalayak atau publik yang penuh perhatian memberikan waktu yang memadai bagi kepentingan politik, seperti pendukung setia sebuah partai atau pemerhati isu-isu politik yang setia mengikuti kampanye atau perkembangan proses politik.
3. Kebijakan Publik: Elite Opini dan Kebijakan (The Leadership Public) Tokoh politik, seperti pejabat atau tokoh partai politik, yang mende di-kasikan waktu dan pikirannya untuk politik. Mereka adalah orang-orang yang memang terjun dalam dunia politik dengan beragam kepentingan. Mereka terlibat secara aktif dalam proses politik dan bahkan sebagai penentu kebijakan. Orang-orang ini sudah terbiasa menyampaikan pesan-pesan politik yang ditujukan kepada masyarakat dengan tujuan menya-makan persepsi atas tujuan dan kepentingan para elite politik.
Komentar
Posting Komentar